Malam yang cerah, langit
berhias bintang, angin yang berhembus kencang, dingin, serta ramainya jalanan
dimalam hari, semua cukup membuat bersemangat untuk pergi ke Kedai Pendaki.
Kedai yang beralamat di Jalan
Arjuna 3 No. 37 (dari arah Cawang lurus terus sampai tol Jatinegara),
merupakan surganya para pendaki. Kedai ini dibuka dari munculnya
inspirasi melalui pengalaman pemilik kedai, Riky Kosner Sirait.
“Kedai Pendaki buka tahun
2011, pertama buka ditrotoar, akhirnya digusur. Akhirnya teman kasih sebuah teras
di Utan Kayu, disana selama setengah tahun, yang terakhir pindah kesini. Ini
juga dulunya steam mobil. Sekarang juga masih ngontrak, tapi jangka panjang,”
ujar pria kelahiran Medan, 22 Agustus 1985.
Semua kopi di Kedai Pendaki
berasal dari berbagai daerah. Nama-nama kopi merupakan salah satu cerita dari
sang pendiri Kedai Pendaki. Kopi yang ada di kedai ini, yakni kopi
daerah-daerah yang sudah ia jalani. Jika ia rasa kopi tersebut enak, maka kopi
tersebut di ambil dan di jual di Kedai Pendaki.
“Kopi di kedai ini ialah
kopi nusantara, kopinya juga di olah secara tradisional. Karena aku tahu
kebiasaan orang Indonesia, kita selalu mengeluhkan ampas. Seni nya itu ya
dikeluhan, kalau nikmat sudah jelas. Semakin ketemu ampias, semakin asik
ngopinya,” ujarnya.
Kopi di Kedai Pendaki berbagai
jenis dan berasal dari berbgagai daerah di Indonesia, yakni: Dolok Sanggul,
Sorik (Tapanuli Selatan), Toba (Tapanuli), Sinabung (Sidikalang), Marapi
(Padang), Krakatau (Lampung), Leuser Arabika (Aceh), Leuser Robusta (Aceh),
Raung (Banyuwangi), Mahameru Exelsa (Lumajang), Mahameru Exelsa Arabica
(Lumajang), Rantemario (Toraja), Tambora (Flores), Jayawijaya (Papua), Agung
(Bali).
Dengan banyaknnya jenis
pilihan kopi dari berbagai daeah di Indonesia, pengunjung bisa tahu cita rasa
dan aroma kopi Nusantara yang nikmat, terlebih disajikan dengan cara yang
tradisional. Tidak hanya kopi, masih banyak menu makanan dan minuman yang
disajikan di Kedai Pendaki ini. Bagaimana? Ingin mencoba kopi Nusantara? (kaw/mn/mls)
Komentar
Posting Komentar